link-link oke :D => Home | Himaje UGM | Kedutaan Besar Jepang | About Himadol

#Musim Gugur (秋) dan Musim Dingin (冬)

Festival Musim Gugur & Dingin

  1. Autumnal Equinox (Shuubun no Hi) 秋分の日
Hari Ekuinoks Musim Gugur (秋分の日 Shūbun no hi) adalah hari libur nasional di Jepang yang jatuh sekitar 23 September ketika terjadi ekuinoks musim gugur yang merupakan hari pertama musim gugur di belahan bumi utara.

Hari libur ini ditetapkan tahun 1948 dengan undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō) tahun 1948 untuk "memuliakan nenek moyang, mengenang orang yang sudah meninggal," sedangkan penentuan tanggal berdasarkan hari ekuinoks musim gugur menurut waktu Jepang.

Sampai tahun 1947, hari libur ini disebut Shūki kōrei-sai (秋季皇霊祭, perayaan musim gugur arwah leluhur keluarga kekaisaran). Bagi berbagai aliran agama Buddha di Jepang, hari ekuinoks musim gugur merupakan saat memulai upacara Shūki Higan-e (Higan musim gugur) yang berlangsung seminggu untuk mendoakan arwah leluhur. Kata "Higan" secara harafiah berarti "pantai seberang" untuk membedakannya dengan "pantai sebelah sini" (alam dunia). Periode Higan terjadi dua kali dalam setahun di musim semi dan musim gugur yang merupakan saat membersihkan makam dan mempersembahkan kue ohagi (sebutan di musim gugur untuk kue botamochi) di altar keluarga.

  1. New Year Festival (Shougatsu) 正月
Tahun baru (正月 shōgatsu) di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga tanggal 3 Januari. Dalam bahasa Jepang, kata "shōgatsu" dulunya dipakai untuk nama bulan pertama dalam setahun, tapi sekarang hanya digunakan untuk menyebut tiga hari pertama di awal tahun.

Istilah "shōgatsu" juga digunakan untuk periode matsu no uchi (松の内) atau masa hiasan daun pinus (matsu) boleh dipajang. Di daerah Kanto, Matsu no uchi berlangsung dari tanggal 1 Januari hingga 7 Januari, sedangkan di daerah Kansai berlangsung hingga koshōgatsu (小正月, tahun baru kecil) tanggal 15 Januari. Tanggal 1 Januari adalah hari libur resmi di Jepang, tapi kantor pemerintah dan perusahaan swasta tutup sejak tanggal 29 Desember hingga 3 Januari. Bank dan lembaga perbankan tutup dari tanggal 31 Desember hingga 3 Januari, kecuali sebagian ATM yang masih melayani transaksi.

Sampai tahun 1970-an, sebagian besar toko dan pedagang eceran di daerah Kanto tutup hingga tanggal 5 Januari atau 7 Januari. Hari pertama penjualan barang (hatsu-uri) di pusat pertokoan dimeriahkan dengan penjualan fukubukuro (kantong keberuntungan). Penjualan barang di semua mal dan pertokoan sudah normal kembali sekitar tanggal 4 Januari.

Di zaman dulu, kalender Jepang didasarkan pada kalender Tionghoa, sehingga orang Jepang merayakan tahun baru pada awal musim semi, bersamaan dengan Tahun baru Imlek, Tahun baru Korea, dan Tahun baru Vietnam. Pada tahun 1873, pemerintah Jepang mulai menggunakan kalender Gregorian sehingga tahun baru ikut dirayakan tanggal 1 Januari.
Di Jepang, penghormatan terhadap arwah leluhur dilakukan sebanyak dua kali, di musim panas sewaktu merayakan obon dan di awal tahun baru. Sewaktu merayakan tahun baru, arwah leluhur dipercaya datang sebagai Toshigami (年神, dewa tahun) yang memberi berkah dan kelimpahan sepanjang tahun.

Tahun baru pernah digunakan untuk merayakan bertambahnya usia. Tradisi ini dilakukan semasa orang Jepang masih mengikuti cara perhitungan usia yang disebut kazoedoshi. Bayi dianggap sudah berumur 1 tahun sewaktu dilahirkan dan usia bertambah setahun pada tanggal 1 Januari. Pada tahun 1902, perhitungan cara kazoedoshi digantikan sistem umur bertambah sewaktu berulang tahun (man-nenrei) yang lazim digunakan di seluruh dunia.

  1. Oomisoka (New Year’s Eve) 大晦

Tanggal 31 Desember adalah hari yang sibuk bagi kebanyakan orang Jepang, yang mempersiapkan datangnya tahun baru. Segala sesuatunya menjadi sangat meriah menjelang malam tahun baru.

Ōmisoka (大晦日) adalah hari terakhir dalam setahun di Jepang.Menurut kalender lama Jepang yang berdasarkan kalender lunisolar (kalender Tempō misalnya), ōmisoka jatuh pada tanggal 30 bulan 12, atau tanggal 29 bulan 12. Sesuai kalender Gregorian yang dipakai di Jepang sejak 1873, ōmisoka jatuh pada tanggal 31 Desember. Nama lain untuk ōmisoka adalah ōtsugomori (大つごもり) yang berasal dari kata tsukigomori (月隠り) yang berarti bersembunyinya bulan.

Malam pergantian tahun merupakan saat makan toshikoshi soba (soba kuah melewatkan tahun) bersama keluarga. Mi soba yang halus dan panjang merupakan simbolisme dari harapan hidup sehat, damai, dan panjang umur. Soba dipercaya sebagai makanan sehat karena dibuat dari tepung gandum kuda yang dikenal sebagai tanaman tahan cuaca buruk. Tanaman gandum kuda kembali tumbuh sehat meskipun telah diterpa hujan dan angin kencang.


Pedagang pada zaman Edo, pada hari terakhir setiap bulannya selalu sibuk hingga larut malam. Mereka biasanya makan soba kuah untuk makan malam. Pengrajin lembaran emas memiliki kebiasaan mengumpulkan serpihan-serpihan emas memakai gumpalan adonan mi soba. Oleh karena itu, makan soba dipercaya dapat mengumpulkan uang. Soba yang mudah putus merupakan simbolisme utang yang mudah dibayar dan beban yang mudah terlepas pada tahun yang baru.






Article by : DRF/red.

Sumber :
1990. ILLUSTRATED TODAY’S JAPAN. Japan: Japan Travel Bureau, Inc.
http://terselubung.blogspot.com/2010/06/festival-musim-panas-di-jepang-yang.html
http://en.wikipedia.org (English) http://ja.wikipedia.org (Japan)
http://www.google.com (pictures)


Chat Corner

Mohon berikan pesan, kesan, kritik dan saran agar kominfo himaje ugm menjadi lebih baik lagi. Terimakasih :^)